Emirar

Sebelum ke topik pembahasan, lebih baik saya jelaskan terlebih dahulu apa itu GRUB boot loader. GRUB (GRand Unified Bootloader) adalah multi-boot loader. Boot loader ini memiliki tugas penting ketika program pertama yang berjalan saat komputer dimulai. Boot loader ini bertanggung jawab untuk memilih, memuat dan mentransfer kontrol ke kernel sistem operasi. Boot loader ini support digunakan di Legacy dan UEFI. 😃

Saya peribadi lebih suka menggunakan GRUB karena alasan banyak fiturnya serta multi fungsi. 👌

Cara menambahkan menu shutdown dan restart di GRUB boot loader

Pertama sudah pasti Anda pengguna boot loader GRUB, bukan lainnya. Jika pada distro Anda sudah terdapat menu shutdown dan restart maka Anda tidak perlu menambahkan lagi.

Jika Anda pengguna Arch Linux seperti saya maka perlu menambahkan menu ini secara manual. Karena pada dasarnya Arch Linux ini bisa bebas memilih boot loader sesuai keinginan dan tentu saja kita sendiri yang menyesuaikannya. Berbeda dengan distro lainnya seperti Debian ataupun Ubuntu.

Jalankan terminal pilihan Anda kemudian tambahkan kode di bawah ini pada file /etc/grub.d/40_custom atau /boot/grub/custom.cfg.

Sebagai contohnya saya disini ingin menambahkannya di /etc/grub.d/40_custom.

nano /etc/grub.d/40_custom

Kemudian masukan kode di bawah ini pada /etc/grub.d/40_custom.

"Shutdown" menu entry

menuentry "System shutdown" {
 echo "System shutting down..."
 halt
}

"Restart" menu entry

menuentry "System restart" {
 echo "System rebooting..."
 reboot
}

Jika sudah kemudian generate kembali grub.cfg dengan menjalankan peritah di bawah ini:

grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg

Reboot untuk melihat perubahannya.